IFRAME SYNC

Kurang tegasnya pihak Dinas yang pemberi kuasa penguna anggaran harus di tindak.


Tangerang, posbogor.com

Pengerjaan pengecoran sarana olahraga di perumahan mutiara puri harmoni RT 05 RW 014 desa Sukamanah kecamatan Rajeg kabupaten Tangerang-banten yang di kerjakan oleh cv. putri Rezky dengan anggaran 79.772.000,00,yang di duga tidak sesuai dengan speck rab.

Kurang tegasnya pihak Dinas yang pemberi kuasa penguna anggaran harus di tindak.

Menurut informasi dari warga di Kp.Desa Sukamanah, Rajeg pekerjaan kurang sesuai RAB yang di anggarkan oleh Pemkab.

Tangerang. Bahwa Warga sempat menilai anggaran segitu harusnya, setidaknya bagus.

Menurut Ardi warga Kp. Desa Sukamah, bahwa pengerjaan yang seharusnya ketebalan 7 cm, nyatanya ada yang 3 cm, ada yang 5 cm, ada juga yang 7 cm, berpariasi sesuai dengan kontur tanah yang ada,” ujar Ardi, hasil obrolan dengan tukang yang kerja di TKP

Kata Ardi, kami tak perna melihat pengawas di lapangan saat pekerjaan saat berlangsung.

Menurut informasi yang kami dapat dari pimpinan pekerja (mandor)di proyek tersebut, bahwa pekerjaan itu 7 cm, tapi karena hujan terus jadi terlihat pendek dan tipis.

Hasil investigasi dari team gwi di lapangan melihat bahwa cetakan begisting coran dari baja ringan yang ukuranya 3cm.

“Karena pemasangan bigiating baja ringan tersebut di buat telungkup, sehingga diameternya hanya 3 cm,” team gwi

Ketika ketua LPM desa sukamanah menyayangkan adanya kontraktor yang nakal, (tidak jujur) dalam mengerjakan proyek.

Untuk Pekerjaan masih di akil-akilin, bahkan proyek ini masih kepentingan masyarakat, di antaranya sarana olahraga yang berada di rt 05 RW 14 perumahan mutiara puri harmoni tersebut.

“Kami berharap pada pihak Dinas terkait agar proyek yang di kerjakan oleh pihak ke-3 agar di berikan sangsi, jika melanggar kesepakatan kerja”, tuturnya

Masih menurut ketua lpm, pada saat ini kontraktor enggan untuk melaporkan kegiatanya ke desa, sehingga kami perangkat desa pun tidak mengetahui kalo ada kegiatan pembangunan di desa kami,” ujar ketua

Mungkin mereka mempunyai kekhawatiran apa bila melakukan laporan tentang kegiatan nya ke desa, hawatir mengeluarkan anggaran untuk kordinasi dengan desa.

Padahal kami tidak meminta hal seperti itu, kami hanya berkeinginan bahwa kontraktor itu tertib administrasi.

“Karna di desa pun ada orang nya ada perangkatnya, jangan di kira desa kami kampung yang tidak berpenghuni alias kampung kosong,”ujar nya kesal

Ketua gwi kabupaten Tangerang menyayangkan kegiatan-kegiatan pekerjaan notabene hampir semua kwalitasnya kurang baik, di antaranya U-dit di rt 06/12, sarana olahraga di rt 05/14 perum mutiara puri harmoni dan seterusnya.

Padahal itu kegiatan PL yang seharusnya ada pengawasan lebih ketat, dan juga seleksi CV dan kontraktor nya pun lebih baik, jangan asal pilih karna ada kedekatan saja.

“Sehingga mereka mendapat proyek, kalopun iya kwalitas nya terjaga dan terjamin, baik pengawasan mau pengecekan di lapangan”, ujar uje

“Kami dari pihak gabungnya wartawan Indonesia cabang kabupaten Tangerang, akan memerintahkan sekretaris untuk berkirim surat ke inspektorat kabupaten Tangerang dan juga ke BPK agar proyek-proyek yang di duga bermasalah di tinjau kembali, “ujar ketua uje.

Saniman / posbgr

Berita Terkait

Top