TANGERANG, POSBOGOR.COM
Bau busuk pungutan liar (pungli) dan suap yang menyeruak dari Dinas Perumahan Permukiman dan Pemakaman (Disperkim) Kabupaten Tangerang.
akhirnya membuat dinas tersebut menutup ruang kantornya. Selain pegawai, tidak ada lagi orang yang boleh masuk ke kantor itu.
Terpantau oleh media ini, Rabu (17/9/2025) ada kertas yang baru tertempel di pintu kaca kantor dinas itu. SELAIN PEGAWAI DILARANG MASUK.
Begitu bunyi yang tertera di selembar kertas yang baru beberapa hari terakhir ini ditempelkan di pintu kaca masuk Dinas Perumahan Permukiman dan Pemakaman Kabupaten Tangerang yang berada di lantai 3 Gedung Lingkup Pekerjaan Umum Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang di Tigaraksa.
Ditutupnya kantor Disperkim untuk siapaun selain pegawai itu, diduga erat kaitannya dengan insiden pertikaian oknum sekuriti setempat dengan wartawan pada, Kamis (11/9/2025) lalu.
Seperti telah diberitakan oleh sejumlah media, Disperkim diduga memungut uang dari kontraktor pelaksana proyek yang melalui Pengadaan Langsung (PL).
Dikabarkan, bahwa pungutan itu “dibandrol” sebesar 10 sampai 15 persen dari nilai paket proyek.
Untuk menutupi kebusukan itu, Disperkim kemudian menyuap sejumlah oknum agar kebusukan itu tidak mencuat dan terekspos di media massa.
Upaya konfirmasi terkait ketertutupan dapat dinilai sebagai bukti kebenaran isu bahwa Disperkim memiliki “Posko” di tempat lain.
Diduga kesanalah para kontraktor pelaksana bertemu dengan pihak dinas untuk segala sesuatu yang berkaitan dengan proyek.
Ketua Jaringan Pemerhati Kebijakan Publik dan Pembangunan (JPKPP) Juara Simanjuntak mengaku bahwa adanya pungutan liar dan suap yang dilakukan oleh Dinas Perumahan, Pemukiman dan Pemakaman Kabupaten Tangerang tersebut sudah dilaporkan ke Bupati Tangerang.
“JPKPP telah melaporkan itu ke Bupati Tangerang. Dalam waktu dekat kami akan melaporkan ke Aparat Penegak Hukum (APH),” katanya.
Upaya konfirmasi ke pihak Disperkim terkait hal-hal tersebut hingga kini, buntu, tidak bisa di sampaikan karena pihak wartawan tak bisa ketemu kadis dan yang berkopenten.
Pak, kami mau ketemu pihak Kepala Dinas mau komfirmasi.
“Maaf pak kadis tak bisa ketemu karena ia lagi rapat”, ujarnya satpam di Disperkim tidak mau menyebutkan namanya.
(lis / feri)
Post Views:
36